CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sidebar

Minggu, 26 Mei 2013

HIDROLISIS GARAM

Standar Kompetensi : Memahami sifat – sifat larutan asam basa, metode pengukuran dan terapannya

Kompetensi Dasar : Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam air dan pH larutan garam tersebut

Tujuan : Untuk mengetahui sifat larutan garam yang terhidrolisis

Teori :

Hidrolisis adalah peristiwa penguraian garam oleh air membentuk basa dan asamnya kembali. Larutan garam ada yang bersifat asam, basa atau netral, tergantung dari asam – basa penyusunnya.

a. Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat mengalami hidrolisis sebagian (hidrolisis sebagian)

b. Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah juga mengalami hidrolisis sebagian

c. Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis total.

Garam yang terbentuk dari basa kuat dan asam kuat dalam larutan tidak mengalami hidrolisis sehingga konsentrasi ion H+ dan OH- dalam larutan adalah sama dan larutan garam ini bersifat netral (pH = 7)

Untuk mengetahui sifat larutan garam, dapat dilakukan melalui kegiatan berikut :

Alat dan Bahan :

1. Lempeng Tetes

2. Pipet Tetes

3. Kertas Lakmus merah dan Biru

4. Larutan KCl 1 M

5. Larutan NaCH3COO 1 M

6. Larutan NH4Cl 1 M

7. Larutan Na2CO3 1 M

8. Larutan Al2(SO4)3 1 M

Cara Kerja :

1. Siapkan masing – masing larutan

2. Setiap larutan diteteskan dalam lempeng tetes sekitar 10 tetes

3. Periksa larutan dengan mencelupkan kertas saring merah dan biru

4. Amati perubahan warna yang terjadi pada kertas lakmus

Hasil Pengamatan :

No
Larutan
Perubahan Warna
Sifat
Lakmus Merah
Lakmus Biru
1.
KCl
Merah
Biru
Netral
2.
NaCH3COO
Biru
Biru
Basa
3.
NH4Cl
Merah
Merah
Asam
4.
Na2CO3
Biru
Biru
Basa
5.
Al2(SO4)3
Merah
Merah
Asam

Pertanyaan         :

1. Garam manakah yang mengalami hidrolisis sebagian dan garam yang tidak terhidrolisis ?
Hidrolisis Sebagian : NaCH₃COO, NH₄Cl, Na₂CO₃
Tidak Terhidrolisis : KCl

2. Tuliskan reaksi garam yang mengalami hidrolisis !
·         CH3C00- + H2O <---> CH3COOH + OH-
·         NH4 + H2O <---> NH4(OH) + H+
·         CO32- + H2O <---> H2CO3 +OH-
·         AL3+ + H2O <--> AL(OH)3 + H+


Kesimpulan :

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, garam-garam yang terhidrolisis yang memiliki sifat asam yaitu NH4Cl dan Al2(SO4)3 sedangkan yang memiliki sifat basa yaitu NaCH3COO dan Na2CO3


MENGAMATI SIFAT GARAM SUKAR LARUT


Kompetensi Dasar : Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan

I. Tujuan : Membuat garam yang sukar larut dalam air

II. Alat dan Bahan :

- Rak tabung reaksi

- Tabung Reaksi

- Pipet Tetes

- Larutan AgNO3 0,1 M

- Larutan BaCl2 0,1 M

- Larutan Na2SO4 0,1 M

- Larutan NaCl 0,1 M

- Larutan K2CrO4 0,1 M

III. Cara Kerja :

Percobaan A :

1. Masukkan larutan NaCl 0,1 M ke dalam tabung reaksi sampai setinggi ± 2 cm dengan menggunakan pipet tetes

2. Tambahkan 5 tetes larutan AgNO3 0,1 M ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan NaCl. Amati dan catat perubahan yang terjadi

Percobaan B :

1. Masukkan larutan Na2SO4 0,1 M ke dalam tabung reaksi sampai setinggi ± 2 cm dengan menggunakan pipet tetes

2. Tambahkan 5 tetes larutan K2CrO4 0,1 M ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan Na2SO4. Amati dan catat perubahan yang terjadi

Percobaan C :

1. Masukkan larutan AgNO3 0,1 M ke dalam tabung reaksi sampai setinggi ± 2 cm dengan menggunakan pipet tetes

2. Tambahkan 5 tetes larutan K2CrO4 0,1 M ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan AgNO3. Amati dan catat perubahan yang terjadi

Percobaan D :

1. Masukkan larutan BaCl2 0,1 M ke dalam tabung reaksi setinggi ± 2 cm dengan menggunakan pipet tetes

2. Tambahkan 5 tetes larutan K2CrO4 0,1 M ke dalam tabung reaksi yang berisi BaCl2. Amati dan catat perubahan yang terjadi

IV. Hasil Pengamatan



Percobaan
Pencampuran
Pengamatan (Hasil yang terjadi setelah reaksi)
A
AgNO3 + NaCl
Putih, ada endapan (putih)
B
Na2SO4 + K2CrO4
Kuning, tidak ada endapan
C
AgNO3 + K2CrO4
Merah bata, ada endapan (hitam)
D
BaCl2 + K2CrO4
Kuning, ada endapan (putih)

V. Pertanyaan

1. Tuliskan persamaan reaksi ion yang terjadi pada percobaan A, B, C dan D !


Percobaan A:
(Ag⁺ + NO₃⁻)  +  (Na⁺ + Cl⁻)  ==>  (Ag⁺ + Cl⁻)  +  (Na⁺ + NOᵌ⁻)
Percobaan B:
(2Na⁺ + SO₄⁻)  +  (2K⁺ + CrO₄⁻)  ==>   (2Na⁺ + CrO₄²⁺)  +  (2K⁺ + SO₄²⁻)
Percobaan C:
(Ag⁺ + NO₃⁻) + (2K⁺+CrO₄⁻)  ==>  (2Ag⁺+CrO₄²⁻) + (K⁺+NO₃⁻)
Percobaan D:
(Ba²⁺+2Cl⁻) + (2K⁺+CrO₄²⁻)   ==>  (Ba²⁺+ CrO₄²⁻) +  (K⁺+ Cl⁻)

2. Tuliskan nama dan rumus kimia keempat elektrolit sukar larut yang terbentuk pada pecobaan ini!

AgCl : Perak klorida
Na₂CrO₄ : Natrium Kromat
Ag₂CrO₄ : Perak Kromat
BaCrO₄ : Barium Kromat

3. Bagaimana rumus Ksp keempat elektrolit pada pertanyaan no. 1 terhadap konsentrasi dan kelarutan ?

A. Ksp AgCl = [Ag⁺][Cl⁻] = S²
B. Ksp Na₂CrO₄ = [2Na⁺][CrO₄²⁻] =4Sᵌ
C. Ksp Ag₂CrO₄ = [2Ag⁺][CrO₄²⁻] = 4Sᵌ
D. Ksp BaCrO₄ = [Ba²⁺][ CrO₄²⁻] = S²

4. Diketahui data Ksp sebagai berikut :


Senyawa
Ksp
AgCl
1,7 x 10-10
Ag2CrO4
1,9 x 10-12


a.    Hitunglah kelarutan AgCl dan Ag2CrO4 dalam 1 liter air murni (dalam g/L air)!

AgCl dalam air:
 Ksp       = S²
 1,7 x 10⁻¹°=S²
 S = √1,7 X 10⁻¹°
    = √1,7 X 10⁻⁵

 Ag₂CrO₄ dalam air:
 Ksp = 4Sᵌ
 1,9 X 10⁻¹² = 4Sᵌ
 S=ᵌ√1,9 X 10⁻¹² ̸ 4
   = 7,8 X 10⁻⁵

 b.   Hitunglah kelarutan AgCl dalam 1 liter NaCl 0,1 M (dalam mol/L)!
 NaCl = Na⁺ + Cl⁻
               =Cl= 0,1 . 1 =0,1
 Ksp AgCl —> [Ag⁺][Cl⁻]
 1,7 x 10⁻¹° =   S   .   [0,1]
 S  = 1,7 x 10⁻¹°̸ 1 x 10⁻¹
     = 1,7 x 10⁻⁹

 c.    Hitunglah kelarutan Ag2CrO4 dalam 1 liter AgNO3 0,1 M (dalam mol/L)

AgNO₃ = Ag⁺ + NO₃⁻
                   = Ag= 0,1 . 1 =0,1
 Ksp Ag₂CrO₄—>[2Ag⁺]² [CrO₄²⁻]
   1,9 X 10⁻¹²  =    [0,1]² . S
          S            =     1,9 X 10⁻¹²  ̸ 1 x 10⁻²
                        = 1,9 x 10⁻¹°

VI. Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan yang telah di lakukan, garam yang mengendap yaitu AgCl (perak klorida), Ag₂CrO₄ (perak kromat) dan BaCrO₄ (barium kromat)







Anggota Kelompok : M.Aufa, Mahersya, Nabilah C, NurTrian (XI IPA 2)

Kamis, 23 Mei 2013

SISTEM KOLOID


STANDAR KOMPETENSI : Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari – hari

KOMPETENSI DASAR : Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan – bahan yang ada di sekitar

JUDUL PRAKTIKUM : PEMBUATAN KOLOID

TUJUAN : Membedakan serta memahami pembuatan koloid secara dispersi dan kondensasi

TEORI : Ukuran Partikel koloid terletak antara partikel larutan sejati dan partikel suspensi. Oleh karena itu, sistem koloid dapat dibuat dengan pengelompokkan (agregasi) partikel sejati atau menghaluskan bahan dalam bentuk kasar kemudian didispersikan ke dalam medium pendispersi. Cara pembuatan koloid antara lain :

1. Cara Kondensasi, yaitu partikel larutan sejati (molekul atau ion) bergabung menjadi partikel koloid. Cara ini dapat dilakukan melalui reaksi – reaksi kimia, seperti reaksi redoks, hidrolisis, dan dekomposisi rangkap, atau dengan pergantian pelarut

2. Cara Dispersi, yaitu partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid. Cara dispersi dapat dilakukan secara mekanik, peptisasi atau dengan loncatan bunga listrik (cara busur Bredig)

ALAT DAN BAHAN :

A. Alat :

1. Lumpang 7. Gelas Ukur

2. Gelas Kimia 8. Labu erlenmayer

3. Tabung Reaksi dan rak 9. Pipet Tetes

4. Pembakar spirtus 10. Neraca

5. Pengaduk kaca

6. Kaki tiga dan kasa kawat

B. Bahan :

1. Gula pasir 5. Larutan FeCl3 jenuh

2. Serbuk belerang 6. Larutan sabun

3. Agar – agar 7. Aquadest

4. Minyak tanah 8. Susu

CARA KERJA :

Percobaan A : Pembuatan Sol dengan Cara Dispersi

a. Sol belerang dalam air

1. Campurkan 1 bagian gula dengan 1 bagian belerang, dan gerus dengan alu dan lumpang sampai halus

2. Ambil 1 bagian campuran dan campurkan dengan 1 bagian gula, lalu gerus sampai halus

3. Ulangi langkah nomor 2 sampai empat kali. Ambil 1 bagian campuran keempat dan tuangkan campuran itu ke dalam gelas kimia yang berisi 50 ml air. Kemudian aduk campuran ini. Amati hasilnya.

b. Sol agar – agar dalam air

1. Ambil agar – agar sebanyak 2 spatula kaca dan larutkan ke dalam gelas kimia yang berisi 25 ml air mendidih

2. Dinginkan campuran itu dan perhatikan apa yang terjadi. Cara ini disebut peptisasi

Percobaan B : Pembuatan sol dengan cara kondensasi

1. Panaskan 50 ml air dalam gelas kimia 100 ml sampai mendidih

2. Tambahkan larutan FeCl3 jenuh setetes demi setetes sambil diaduk hingga larutan menjadi merah coklat. Amati hasilnya

Percobaan C : Pembuatan emulsi

1. Masukkan 1 ml minyak tanah dan 5 ml air ke dalam suatu tabung reaksi. Guncangkan tabung dengan keras setelah terlebih dahulu disumbat dengan tutup gabus atau karet. Letakkan tabung reaksi di rak

2. Masukkan 1 ml minyak tanah, 5 ml air dan 15 tetes larutan sabun ke dalam tabung reaksi lain. Guncangkan tabung dengan kuat dan letakkan di rak. Amati kedua tabung tersebut.


Percobaan D : Proses Koagulasi
1. Tuangkan 50 ml susu ke dalam gelas kimia.
2. Tambahkan 5 ml asam asetat/asam cuka ke dalam gelas kimia tersebut.
3. Amati apa yang terjadi

V. HASIL PENGAMATAN
PERCOBAAN
KEGIATAN PEMBUATAN
HASIL
A
a. Sol Belerang (Dispersi)
Warna keruh dan terdapat endapan

b. Sol agar - agar (Dispersi)
Mengental dan keruh
B
Sol Fe(OH)3  (Kondensasi)
Warna merah kecokelatan
C
a. Campuran air dan minyak tanah
Minyak tidak menyatu dengan air

b. Campuran minyak tanah, air dan sabun
Keruh, dan tercampur karena adanya detergent
D
Campuran susu dengan cuka
Terjadi penggumpalan

VI. PERTANYAAN
1. Jelaskan perbedaan pembuatan koloid secara dispersi dan kondensasi
Dispersi : Dari partikel besar ke partikel kecil (Suspensi -> Koloid)
Kondensasi : Dari partikel kecil ke partikel besar (Larutan -> Koloid)
2. Apa fungsi gula dalam pembuatan belerang?
Sebagai zat yang membantu belerang membentuk koloid dalam air karena sifat gula yaitu akan membuat larutan dalam air.
3. Apa yang terjadi pada saat larutan FeCl3 jenuh diteteskan ke dalam air menididh? Tuliskan reaksi kimianya!
Airnya berubah menjadi merah kecokelatan dan partikelnya menyebar ke seluruh cahaya.
FeCl3 + 3H2O --> Fe(OH)3 + 3HCl

Kesimpulan :
Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa Dispersi merupakan proses pembuatan koloid dari partikel besar ke partikel kecil (suspensi -> koloid), contohnya adalah sol belerang dan sol agar - agar. Sedangkan Kondensasi merupakan proses pembuatan koloid dari partikel kecil ke partikel besar (larutan -> koloid), contohnya adalah sol Fe(OH)3.


Kelompok : M.Aufa, Mahersya, Nabilah C, Nurtrian
Kelas : XI IPA 2